Tinta update.com-Madrasah Aliyah Baiturrahman yang berlokasi di Dusun Pulau Batu, Kecamatan Jujuhan Ilir, kini menghadapi masa sulit. Berdiri sejak tahun 2003, sekolah ini pernah menjadi favorit di wilayahnya dengan jumlah siswa yang mencapai 80 hingga 100 orang. Namun, beberapa tahun belakangan, jumlah siswa mengalami penurunan drastis.
Untuk 2024, penerimaan peserta didik baru hanya mencapai tiga orang siswa, itupun merupakan siswa pindahan. Kondisi ini mengkhawatirkan banyak pihak, terutama karena sekolah ini berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pada Rabu (16/7/2024), tim media mengunjungi Madrasah Aliyah Baiturrahman yang saat ini dipimpin oleh Arkan Hayat. Namun, kedatangan tim media hanya disambut oleh Ropi, salah satu tenaga pengajar, karena kepala sekolah sedang ada urusan di Sumatera Barat.
Ropi menjelaskan, “Sekarang kondisi sekolah kami sangat memprihatinkan karena penerimaan peserta didik baru terus menurun setiap tahunnya. Pada tahun 2024 ini, hanya ada tiga orang siswa baru yang mendaftar. Jumlah siswa kelas dua hanya 17 orang, sehingga total siswa hanya 20 orang.”
Meski jumlah siswa minim, pihak sekolah tetap berusaha memberikan pembelajaran yang terbaik. Namun, mereka menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan. “Walau gaji kami sedikit dan tidak sebanding dengan sekolah lain, kami masih tetap mengajar. Dana yang kami terima dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya sekitar 5 juta, dan itu tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan,” tambah Ropi.
Pihak sekolah telah berupaya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan orang tua siswa agar anak mereka mendaftar di Madrasah Aliyah Baiturrahman Pulau Batu. Namun, biaya SPP sebesar Rp. 50 ribu per bulan masih menjadi kendala bagi beberapa siswa.
“Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat dan orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah ini. Jika penurunan jumlah siswa terus terjadi, izin operasional kami bisa dicabut dan kami tidak bisa lagi melaksanakan ujian di sekolah sendiri, melainkan harus menginduk ke sekolah lain,” ungkap Ropi dengan penuh harap.
Keberlangsungan Madrasah Aliyah Baiturrahman Pulau Batu sangat bergantung pada upaya bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan jumlah siswa yang terus menurun, masa depan sekolah ini berada di ujung tanduk. Perlu kerjasama dari semua pihak untuk mengembalikan kejayaan sekolah ini seperti dulu kala. (C01)