Tinta update.com , Bungo – Keresahan warga di Kecamatan Jujuhan, tepatnya di Dusun Tanjung Belit, semakin memuncak akibat kemunculan beruang madu yang berkeliaran di area perkebunan dan pemukiman mereka sejak sepekan terakhir. Hewan buas ini telah membuat warga merasa cemas dan takut, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan jika bertemu secara langsung.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah dusun, bersama dengan Polsek Jujuhan, segera mengambil langkah cepat untuk menindaklanjuti keresahan warga. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengirimkan surat resmi kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, memohon agar tim BKSDA segera turun ke lapangan.
Nuril Huda, Sekretaris Dusun Tanjung Belit, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan secara resmi. “Betul, kami dari Pemerintah Dusun Tanjung Belit sudah mengirim surat kepada BKSDA Provinsi Jambi untuk segera turun ke lokasi. Warga kami sudah sering melihat beruang madu berkeliaran di pemukiman dan perkebunan, membuat mereka sangat khawatir,” ujar Nuril Huda, Selasa (3/10).
Kehadiran beruang madu di wilayah ini memang menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya terhadap keamanan dan kenyamanan warga. Meskipun beruang madu tidak dikenal sebagai hewan yang agresif terhadap manusia, kehadiran mereka yang tiba-tiba dan dekat dengan pemukiman bisa memicu risiko.
Warga berharap agar pihak BKSDA segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini, seperti melakukan penangkapan atau mengarahkan beruang tersebut ke habitat aslinya. Mereka juga berharap agar petugas BKSDA dapat bekerja sama dengan pihak kecamatan dan polsek untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Sementara itu, Polsek Jujuhan juga memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan warga dan hewan tersebut.
Pemerintah Dusun dan masyarakat Tanjung Belit berharap dengan cepatnya respons dari pihak BKSDA Jambi, masalah ini dapat segera teratasi, dan ketenangan warga dapat kembali pulih. (Moi)