Tinta update.com -Puluhan warga menyerbu Kantor Pos Muara Bungo untuk membeli meterai elektronik atau e-meterai sebagai syarat mendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Namun mereka kecewa karena layanan e-meterai tak bisa diakses.
Berdasarkan pantauan dilapangan kamis (5/9/2024) pukul 11.00 WIB, tempat duduk di ruang pelayanan Kantor Pos Muara Bungo penuh. Mereka mayoritas anak-anak muda yang ingin mendaftar CPNS.
Beberapa orang duduk di lantai. Sedangkan petugas Pos tampak sibuk memberikan penjelasan kepada pengunjung. Kalau e-materai lagi gangguan hingga tak dapat diperkirakan.
Petugas pos menjelaskan layanan pembelian materai elektronik belum bisa diakses karena sedang ada gangguan dari Perum Percetakan Uang Indonesia (Peruri).
Meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari petugas maupun membaca pengumuman adanya gangguan dari Peruri di pintu Kantor Pos Muara Bungo , Puluhan pelamar tetap menunggu di ruang Kantor Pos Muara Bungo. Warga lalu lalang di ruang pelayanan.
Salah satu calon pelamar CPNS Alfin , 28 menjelaskan kondisi Kantor Pos Muara Bungo tampak penuh dan ramai saat ia tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa pengunjung meninggalkan Kantor Pos Muara Bungo lantaran kecewa pukul 11.00 WIB.
Alfin mengatakan pelayanan e-materai mengalami gangguan untuk pendaftaran cpns terakhir tanggal 6 September 2024 tapi gangguan e-materai sekitar 3 hari lalu kami sebagai pelamar CPNS sangat terganggu sekali.
Harapannya sebagai pelamar CPNS untuk pendaftaran online seharus pemerintah membuat kebijakan terakurat e-materai bisa melebihi kuota pendaftaran dan selalu Pemerintah membantu calon CPNS solusin pengganti e-materai yang akan dibubuhkan tersebut ,Dia mendapati informasi layanan Peruri mengalami gangguan sejak tanggal Selasa (3/9) malam.
“Kondisi seperti ini seharusnya bisa memakai materai biasa untuk syarat melamar CPNS . Kalau semua digitalisasi harus dipersiapkan. Kalau buka banyak, ya disediakan e-meterai yang banyak. Kalau yang tersedia sedikit, masak yang lain gugur karena gak punya e-meterai. Ini merugikan, pemerintah kayak enggak siap,” ujar dia. (C01)